widgeo.net

Sunday, November 20, 2011

debus ala praja IPDN banten





Kesenian debus kerap kali tidak asing di telinga masyarakat. Keberadaan debus  mengundang tanda tanya kebanyakan orang yang menganggap debus berlatar belakang kegiatan yang didasarkan magis atau syirik. Namun pada dasarnya debus jauh dari perbuatan syirik. Kesenian debus ini semakin lama semakin menampakkan kelangkaan nya di kalangan masyarakat. Jika masih daerah pedesaan, mungkin saja masih sebagian kecil dari mereka mengenal kesenian debus namun untuk daerah perkotaan kebanyakan hanya memandang debus sebagai hal yang tidak istimewa terlebih lagi menganggap debus sebagai salah satu perbuatan syirik.


Dengan segenap semangat dan keahlian yang cukup, sekelompok praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri ( IPDN ) yang berasal dari pendaftaran provinsi banten angkatan 20 mencoba mengembangkan debus yang merupakan ciri khas provinsi mereka. Hari demi hari mereka luangkan waktu untuk bisa berlatih debus. Pada tanggal 23 April 2011, tepatnya pada acara Gelar Kreativitas Muda Praja, praja banten pun mencoba menampilkan kreativitas mereka dalam bentuk debus . penampilan ini tentunya telah mereka persiapkan jauh sebelum hari digelarnya acara tersebut.  Dengan diawali dengan iringan musik rampak gendang dari provinsi jabar-banten, mereka melakukan penghormatan terlebih dahulu kepada penonton sebagai suatu bentuk penghormatan. Kemudian ketika narasi dibacakan, atraksi pun dimulai dengan diawali pemecahan lampu neon panjang kekepala beberapa praja. Di sudut lain , praja yang lain membawa obor  dengan menampilkan atraksi  semburan api sambil membakar apinya ke badan mereka. Kemudian atraksi lainnya adalah memakan bara api kemudian segera menuju kebelakang panggung untuk mempersiapkan untuk memasak emping.  Memasak emping ini tidak dilakukan dengan cara biasa, namun dimasak di atas kepala beberapa praja putri dengan menggunakan tangan. Memasak pun dimulai emping digoreng dengan menggunakan tangan. Waktu proses memasak berlangsung, terlihat lagi atraksi menyayat lidah dengan  menggunakan silet dan atraksi tersebut tidak membuat para pemain terluka. Kemudian emping yang telah matang mereka  sajikan untuk yang dituakan pada saat itu yaitu bapak Benhard Edward Rondonuwu, S.Sos, M.Si  selaku Pembantu Rektor 3 pada saat itu.  Atraksi selesai dengan penutupan dan salam. Seruan tepuk tangan menyambut selesainya atraksi tersebut berikut rasa bangga bapak rektor yang langsung memberikan selamat kepada para pemain debus dan menyalami mereka satu persatu. Ini merupakan salah satu bentuk usaha untuk melestarikan kesenian debus yang sudah langka saat ini. Semoga kesenian debus akan terus lestari seiring waktu berjalan dengan inovasi-inovasi terbaru lainnya. 





Debus Asal muasal lahirnya seni yang mengundang nyali



Indonesia terkenal dengan nilai seni budaya dan nilai religius yang tinggi. Hal ini tercantum  pada sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Sebagian masyarakat masih percaya terhadap hal-hal yang berbau ghaib dan mistis yang kemudian memunculkan kebiasaan yang lama-lama menjadi adat istiadat dari suatu daerah. Salah satu bentuk asli perpaduan antara kebudayaan dan ajaran agama terdapat pada kesenian yang dimiliki masyarakat Banten yaitu Debus.

Berawal mula pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin (1532-1570) pada abad ke 16 menjadi masa diciptakannya kesenian asli masyarakat Banten yaitu Debus. Debus ini diciptakan dalam rangka untuk menyebarkan agama islam. Kemudian pada tahun 1651-1682 kekuasaan Banten dipegang oleh Sultan Ageng Tirtayasa. Pada masa inilah debus dijadikan sebagai tameng untuk bisa membangkitkan semangat pra pejuang dalam melawan penjajah belanda yang mana pada masa ini timbul keresahan akan adanya pendatang dari eropa khususnya para pedagang belanda yang termasuk dalam VOC. Kedatangan mereka membuat pemahaman akidah islam tidak merata yang berakibat bercampurnya akidah dengan tradisi pra-islam namun hal inilah yang membuat semangat para pejuang bangkit dengan menggunakan debus sebagai tameng dari semangat-semangat mereka.
Dari sebagian sumber sejarah, debus berasal dari kata ‘gedebus’ yaitu nama salah satu benda tajam yang digunakan dalam pertunjukan kekebalan tubuh. Maka kata debus dapat diartikan sebagai tidak tembus. Konon,  Debus mempunyai hubungan dengan tarikat rifaiah yang dibawa oleh Nuruddin Ar-Raniry ke Aceh pada abad ke 16. Tarikat ini memiliki prinsip bahwa ketika seseorang dalam kondisi epiphany, yaitu kegembiraan yang tidak terhingga karena bertatap muka dengan tuhan, ia kerap mengantarkan  berbagai benda tajam ketubuhnya. Beralaskan hal tersebut sebuah filosofi dapat disimpulkan yaitu ‘lahaula walaa quwwata illa billahil ‘aliyyil adhim’ atau tiada daya upaya melainkan karena Allah semata maksudnya, jika  Allah tidak mengizinkan pisau dan golok sekalipun melukia tubuh seseorang maka orang itu tidak aka terluka.

Seputar atraksinya
Dalam memulai atraksi tentunya para pemain harus menyiapkan apa saja alat-alat atau bahan-bahan yang akan digunakan, diantaranya :
1.      Debus dengan gadanya
2.      Panci untuk menggoreng diatas kepala pemain
3.      Golok untuk mengiris tubuh pemain
4.      Bola lampu yang akan dikunyah seperti pada permainan kuda lumping
5.      Minyak tanah
6.      Buah kelapa
Permainan debus nampak terasa kosong jika tidak diiringi dengen alunan musik. Alat-alat musik tersebut diantaranya : gendang besar, gendang kecil, rebana, seruling dan kecrek.
Banyak bentuk atraksi yang dapat dilakukakan pemain, tergantung dari bahan-bahan yang mereka persiapkan sebelumnya . Bentuk-bentuk atraksi tersebut sebagian besar banyak mengundang detak jantung karena berkaitan dengan nyawa. Maka biasanya, sebelum memulai atraksi mereka melakukan ritual seperti doa dan zikir agar senantiasa terjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan. Beberapa bentuk atraksinya diantaranya:
1.      menusuk perut dengan gada,
2.      tombak atau senjata almadad tanpa luka;
3.      mengiris anggota tubuh dengan pisau atau golok;
4.      makan api;
5.      memasukkan jarum kawat ke dalam lidah,
6.      kulit pipi dan angggota tubuh lainnya sampai tebus tanpa mengeluarkan darah;
7. mengiris anggota tubuh sampai terluka dan mengeluarkan darah tapi dapat disembuhkan seketika itu juga hanya dengan mengusapnya;
8.      menyiram tubuh dengan air keras sampai pakaian yang dikenakan hancur lumat namun kulitnya tetap utuh.




‘Abah Barce’ sang tokoh debus


Tubagus Barce Banten atau Abah Barce adalah salah satu sosok spiritual debus yang  berasal dari Banten. Konon, beliau sanggup menyembuhkan berbagai penyakit yang tidak dapat disembuhkan dengan pengobatan dokter. Prestasi ‘abah barce’ tidak disangka-sangka telah sampai hingga luar negeri, seperti Amerika Serikat, Australia, Jerman, jepang, Malaysia, Spanyol dan Belanda. Salah satu prestasinya adalah gelar doktor kehormatan yang beliau dapat dari Universitas Amsterdam pada tahun 1985. Sejak mei 2003, beliau menjadi ketua perkumpulan paranormal indonesia cabang Banten kemudian ketua perkumpulan judo-karate-silat Banten serta sebagai pendiri Laskar Islam banten pada tahun 1999. Berdasarkan sejarah terciptanya debus yang mengatakan bahwa para pejuang dahulu menggunakan debus unuk melawan penjajah, abah barce menyatakan bahawa debus tidak ada kaitannya dengan dunia mistis atau magic, tidak seperti anggapan kebanyakan orag selama ini, karen magic  sama dengan syirik(menyekutukan Allah). Dalam artinya debus diperbolehkan apabila cara mendapatkan kekuatan dan kekebalan tidak menyimpang dari ajaran agama islam.

semoga bermanfaat yaaa.. ^^



Thursday, November 17, 2011

autobiografi




Waktu itu, jam menunjukkan pukul 12.30 WIB tepatnya tanggal 26 Oktober 1991, seorang anak perempuan dilahirkan disuatu rumah bersalin di Kota Tangerang Selatan dalam keadaan sehat wal’afiat. Anak itu diberi nama Resita Eka Artanty oleh orang tuanya yang bernama Arsid dan Ernawati. Nama depannya terinspirasi dari suatu persatuan sepak bola yang ada di tangerang, nama tengahnya ‘eka’ karena merupakan anak pertama dari kedua orangtuanya. Dan namabelakangnya merupakan gabungan dari nama kedua orangtuanya. 




          Anak tersebut tumbuh dibawah bimbingan kedua orangtuanyadi Kota Tangerang Selatan yang merupakan kota baru pecahan dari kabupaten tangerang. Ayahnya bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Tangerang untuk menafkahinya sementara ibunya tinggal dirumah untuk mengurusnya. Beberapa tahun kemudian, tepatnya ditahun 1993 ia mendapatkan seorang adik perempuan yang dinamakan Miftha Dwi Artanty, kemudian ditahun 2005 ia mendapatkan adik laki-laki yang bernama Artantha Ramadhan.

            Resita Eka Artanty, yang akrab dipanggil Rere pertama kali mengembang pendidikan di TK Pertiwi Pamulang Tangerang selama satu tahun dari tahun 1996. Setelah menyelesaikan sekolahnya dijenjang TK, pada tahun 1998 orantuanya menyekolahkannya di SD Nergeri Pondok Benda 1 Tangerang dimana ia mulai menunjukkan potensinya dibidang seni dengan selalu mengikuti pagelaran seni. Ditahun 2003, berkat dorongan orang tuanya untuk mengimbangi kekurangan percaya dirinya, ia berhasil masuk kesekolah menengah pertama terbaik di Tangerang Selatan pada masa itu, yaitu SMP Negeri 1 Pamulang. Pada tahun 2006 ia memilih melanjutkan pendidikannya ke boarding school. Setelah melewati tes yang cukup rumit, akhirnya ia lulus menjadi siswa SMA Terpadu Krida Nusantara. Ini merupakan pertama kalinya ia menginjakkan kaki disekolah asrama, lagi-lagi dibawah dorongan orangtuanya yang percaya bahwa ia bisa menadapatkan tempat belajar terbaik untuk pendidikannya.












            Ditahun 2009,ia berhasil lulus UN dengan nilai terbaik dan tidak lama setelah itu, setelah mengikuti beberapa rangkaia tes untuk masuk kebeberapa perguruan tinggi, ia mencoba mengikuti teske Institut Pemerintahan Dalam Negeri. Akhirnya atas segala perjuangan yang dihadapinya ia berhasil lolos menjadi mahasiswa di Institut Pemerintahan Dalam Negeri yang berarti ia meneruskan kehidupan asramanya kembali. Sampai saat ini, ia masih menjadi  mahasiswa di Institut Pemerintahan Dalam Negeri. inilah perjalanan hidup saya.. sekiranya kalian bisa meraih cita-cita  yang jauh lebih baik lagi... on fire guys!!