widgeo.net

Thursday, April 4, 2013

ulasan video "SELAMATKAN INDONESIA" _ Agenda Mendesak Bangsa -Mohammad Amien Rais


Dalam sejarah perkembangan bangsa Indonesia, ditengah derita penjajahan asing yang tidak pernah membuat kemajuan yang sesungguhnya tibalah 20Mei 1908 sebagai suatu momentum awal untuk selamatkan Indonesia. Putra-putri terbaik bangsa terpanggil untuk memikirkan kebangkitan bangsa ini yang kemudian kita kenal sebagai Hari Kebangkita Nasional. Dari semangat dan kekuatan kebangkitan nasional yang pertama itu, lahirnya perjuangan panjang untuk meraih kemerdekaan sebagai langkah pertama Selamatkan Indonesia. Untuk mencapai cita-cita bernegara bangsa Indonesia dikaruniai modal dasar pembangunan berupa penduduk yang bhineka dari sabang sampai merauke namun menjadi tunggal ika oleh perekat pancasila, Indonesia, serta sang saka merah putih. Karunia lainnya yaitu nusantara yang kaya akan hasil laut, pertanian subur, berlimpah ruah sumber minyak serta hasil tambang. Cadangan minyak Indonesia sekita 8,6 miliyar barel dengan tingkat produksi kurang lebih 400 juta barel per tahun. Cadangan gas bumi mencapai 185,8 triliun kaki kubik  dengan tingkat produksi kurang lebih 3 triliun kaki kubik per tahun. Negeri ini dipenuhi dengan sebaran sumberdaya batu bara, mineral logam utama, serta mineral industry. Ibu pertiwi memiliki sumber daya dan cadangan mineral logam dan energy yang semuanya berada di peringkat 2 hingga 9 besar di seluruh dunia.
Lalu apa yang terjadi setelah satu abad kebangkitan nasional? Indonesia kini mempunyai hutang lebih dari 148 miliar dolar. Jumlah penduduk miskin anak bangsa ini mencapai 39,05 juta jiwa atau sekitar 17,5% (menurut BPS). Itu jika garis kemiskinan 153 rupiah perkapita perbulan. Jika garis kemiskinan dinyatakan sekitar 540 ribu perkapita perbulan sesuai standar bank dunia, maka jumlah anak bangsa yang terperangkap kemiskinan mencapai 109 juta jiwa atau 49,5% atau nyaris setengahnya. Sementara itu jumlah pengangguran terbuka 12 juta orang dan mereka yang tergolong setengah pengangguran hamper 30 juta jiwa.
            Menurut penuturan Menteri Kesehatan, 4,1 juta bayi atau 20% menderita gizi kurang dan 8% diantaranya menderita gizi buruk (seputar Indonesia 10/3/08). Bagaimana nasib Bangsa Indonesia yang ingin menikmati pendidikan sebagai syarat kebangkitan bangsanya? Data dari depdiknas sebagai hasil rembugnas pendidikan Juni 2007 menunjukkan pada 2003 ada 531.186 ruang kelas yang rusak. Dari jumlah itu 360.219 ruang sudah diperbaiki, sisanya 170.967 akan diperbaiki sebagai program 2008 (kompas 02/05/08). Di ibukota saja dari 2552 SD dan SMP ada 437 diantaranya rusak total.dari 437 tersebut, hanya 22 yang bisa di rehab total dengan APBD DKI Jakarta 2008, sisanya terpaksa disegel karena membahayakan siswa (media Indonesia 26/02/08).
Bagaimana dengan infrastruktur?
Ambil contoh untuk jalan nasional, dari total panjang jalan nasional saat ini 34.628 km, 2770 km diantaranya rusak ringan dan 3844km dalam kondisi rusak parah. Akibatnya bukan hanya kerugian ekonomi, yang bisa mencapai puluhan miliar rupiah dan tersendatnya mobilitas social tetapi juga banyak jiwa yang harus melayang. Data YLKI menyebutkan bahwa selama januari- maret 2008, tidak kurang dari 35 orang tewas di Jakata. Sedangkan dari total korban lalulintas secara nasional yang mencapai 30rb jiwa pertahun, 3000 orang diantaranya meninggal akibat kondisi jalan rusak (media Indonesia 06/05/08). Kenapa nasib pedih ini menimpa bangsa yang dikaruniai berlimpah ruah kekayaan alam dan telah pula menyatakan kebangkitan nasional 1 abad lalu ternyata dari 1 juta barel produksi minyak nasional perhari, hanya 70rb barel yang produksi pertamina, 75rb produksi medko dan sisanya 855ribu barel perhari ditangan produsen asing. 90% dari kontrak kerjasama produksi dikuasai asing. Lebih hancur lagi, sector pertambangan tembaga dan emas sudah hamper 100% dikuasai asing.
Contoh yang fenomenal yang nyaris tidak bisa diterima akal sehat, tapi masih berlangsung sampai detik ini adalah Freeport. Ini adalah tambang mineral terbesar yang menguras 300 ton bijih perhari, sekaligus menghancurkan 3 ekosistem , 3 sungan besar dan laut arafura. Padahal royalti yang diterima dari penjualan bersih tergolong sangat-sangat kecil yaitu 1 hingga 3,5% untuk konsentra tembaga dan 1% fixed untuk emas dan perak. Lebih gila lagi iuran tetap untuk wilayah pertambangan hanya berkisar 225 rupiah – 27 ribu rupiah/ hektar pertahun. Sangat jauh lebih rendah dibandingkan dengan sewalahan tanah oleh petani penggarap termurah sekalipun. Kebodohan ini berjalan terus seiring jatuhnya wilayah-wilayah migas yang sangat potensial kepada pihak-pihak asing.
Contoh terkini adalah blok cepu dengan cadangan minyak minimal 600jt per barel dan 2 triliun kaki kubik gas, maka pada harga minyak 60 dolar perbarel dan gas 3 dolar/ MMBTU nilainya sekitar 387 triliun rupiah. Seandainya blok cepu sepenuhnya di kuasakan kepada pertamina untuk mengelolanya dengan asumsi harga minyak 90 dolar/barel dan harga gas 15 dolar per MMBTU, maka nilai blok cepu dapat mencapai 576 triliun rupiah apalagi jika harga minyak terus naik diatas angka 100/ 110 dolar per barel seperti yang terjadi belakangan ini. Lihat pula kontrak penjualan LNG tangguh ke Fujian china sebesar 2,6 juta ton per tahun dengan harga 3,35 dolar per MMBTU selama 25 tahun yang sesungguhnya merugikan bangsa ini 350 triliun rupiah. Belum lagi kontrak bagi hasil natuna blok d-alpha dengan porsi bagi hasil sebelum pajak : 100% untuk exxon mobil 80% untuk pemerintah. Artinya pemerintah sama sekali tidak mempunyai hak atas hasil produksi gas secara fisik kaena pemerintah hanya akan mendapatkan penerimaan gas dalam negeri dari natuna blok d-alpha tidak ada sama sekali.
Bagaimana dengan nasib hutan Indonesia ?
Kantor berita Reuters menyebutkan bahwa 72% hutan Indonesia telah musnah, sementara setengah dari sisanya terancam punah akibat pembalakan komersial, yang mungkin saja istilah lain dari illegal loging, juga akibat kebakaran hutan dan penggunaan untuk perkebunan sawit. Guinness book of records, tahun 2008 menyebutkan Indonesia memegang kekuasaan dunia penggundulan hutan. Sedangkan greenpeace menyatakan selama tahun 2000-2005, Indonesia merupakan Negara tercepat dalam menggunduli hutannya, setiap hari hutan seluas 300 kali lapangan sepak bola amblas untuk selama-lamanya. Kecepatan ini sekarang pasti menurun, karena hutan yang tersisa tinggal sedikit. Sudah tidak memungkinkan kenduri besar lagi.
Kenapa Undang-undang dan peraturan tidak mampu mencegah dan menjaga harta kekayaan ibu pertiwi?
Justru yang terjadi adalah sebaliknya beberapa peraturan dan UU malah cenderung menjual Negara. Misalnya UU No. 25 tahun 2007 tentang penanaman modal serta Perpres No. 77 tahun 2007. Bahkan kiini ada 44 BUMN strategis yang akan dijual. Akhirnya apa kabar segenap tanah air dan tumpah darah Indonesia? Dekitas 46,8% muatan laut dalam negeri dikuasai oleh kapal bendera asing, bahkan 96,6% muatan angkutan laut diambil kapal asing. Mungkin para politisi bisa mengatakan itulah semuanya hasil dari investasi internasional/manfaat dari pergaulan global tetapi jika demikian kenapa di dalam lubuk hati anak bangsa yang jujur justru terdengar tangisan ibu pertiwi. Kenapa setelah 100 tahun kebangkitan nasional, air mata ibu pertiwi semakin berlinang? Ibu pertiwi yang dulu kaya raya untuk membesarkan unek-unek bangsa yang dicintainya kini sedang sudah merintih berdoa. Padahal sesungguhnya dalam lanjutan lagu tersebut yang anehnya jarang dinyanyikan sampai selesai terdapat jawaban ibu pertiwi. Akan tiba suatu masa dimana putra-putri yang berhati tulus akan berkata, lihatlah ibu pertiwi kami datang berbaktiuntuk menggembirakan ibu, karena kami tetap cinta ibu dan selalu setia maka kami akan bangkit menjaga harta pusaka untuk nusa dan bangsa. Ibu pertiwi, sekarang menggelegar keudara : teriakkan dan kepal putra-putri ibu untuk Selamatkan Indonesia

wanna see the video of this ..
check it out 
http://www.youtube.com/watch?v=271DctLuq1w

we called it BADUY - Banten, Indonesia...





Serunya potret alam dan masyarakat kenekes di baduy -banten ... melewati kurang lebih 7 bukit untuk sampai di baduy dalam. ketika sampai di baduy dalam , ada beberapa keunikan yang ada pada suku pedalaman ini yaitu 
- rumah yang dibangun dengan dtidak menggunakan paku di tiap tiang dan didingnya ( khusu baduy dalam)
- tidak ada listrik ( penerangan , dll)
- bentuk rahang muka yang khas 
- pakaian identik dengan warna hitam dan putih 
- kamar mandi langsung disungai ( ada sii tempat untuk wanita menggunakan sekat dari anyaman bambu )
- berjalan tidak menggunakan alsa kaki ( sandal- sepatu )
etc..
dimana lagi ngerasain pukul 7 malam tidak ada penerangan lagi kecuali lampu minyak yang itu pun cuma 1 ditiap rumah...
jelajah sendirii lah yaa.. 
so.. What attracted you to add list in your next exciting trip ? 


lets see our journey..
visit it http://www.facebook.com/media/set/?set=a.2924076456265.2117622.1091481408&type=3