widgeo.net

Sunday, November 20, 2011

Debus Asal muasal lahirnya seni yang mengundang nyali



Indonesia terkenal dengan nilai seni budaya dan nilai religius yang tinggi. Hal ini tercantum  pada sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Sebagian masyarakat masih percaya terhadap hal-hal yang berbau ghaib dan mistis yang kemudian memunculkan kebiasaan yang lama-lama menjadi adat istiadat dari suatu daerah. Salah satu bentuk asli perpaduan antara kebudayaan dan ajaran agama terdapat pada kesenian yang dimiliki masyarakat Banten yaitu Debus.

Berawal mula pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin (1532-1570) pada abad ke 16 menjadi masa diciptakannya kesenian asli masyarakat Banten yaitu Debus. Debus ini diciptakan dalam rangka untuk menyebarkan agama islam. Kemudian pada tahun 1651-1682 kekuasaan Banten dipegang oleh Sultan Ageng Tirtayasa. Pada masa inilah debus dijadikan sebagai tameng untuk bisa membangkitkan semangat pra pejuang dalam melawan penjajah belanda yang mana pada masa ini timbul keresahan akan adanya pendatang dari eropa khususnya para pedagang belanda yang termasuk dalam VOC. Kedatangan mereka membuat pemahaman akidah islam tidak merata yang berakibat bercampurnya akidah dengan tradisi pra-islam namun hal inilah yang membuat semangat para pejuang bangkit dengan menggunakan debus sebagai tameng dari semangat-semangat mereka.
Dari sebagian sumber sejarah, debus berasal dari kata ‘gedebus’ yaitu nama salah satu benda tajam yang digunakan dalam pertunjukan kekebalan tubuh. Maka kata debus dapat diartikan sebagai tidak tembus. Konon,  Debus mempunyai hubungan dengan tarikat rifaiah yang dibawa oleh Nuruddin Ar-Raniry ke Aceh pada abad ke 16. Tarikat ini memiliki prinsip bahwa ketika seseorang dalam kondisi epiphany, yaitu kegembiraan yang tidak terhingga karena bertatap muka dengan tuhan, ia kerap mengantarkan  berbagai benda tajam ketubuhnya. Beralaskan hal tersebut sebuah filosofi dapat disimpulkan yaitu ‘lahaula walaa quwwata illa billahil ‘aliyyil adhim’ atau tiada daya upaya melainkan karena Allah semata maksudnya, jika  Allah tidak mengizinkan pisau dan golok sekalipun melukia tubuh seseorang maka orang itu tidak aka terluka.

Seputar atraksinya
Dalam memulai atraksi tentunya para pemain harus menyiapkan apa saja alat-alat atau bahan-bahan yang akan digunakan, diantaranya :
1.      Debus dengan gadanya
2.      Panci untuk menggoreng diatas kepala pemain
3.      Golok untuk mengiris tubuh pemain
4.      Bola lampu yang akan dikunyah seperti pada permainan kuda lumping
5.      Minyak tanah
6.      Buah kelapa
Permainan debus nampak terasa kosong jika tidak diiringi dengen alunan musik. Alat-alat musik tersebut diantaranya : gendang besar, gendang kecil, rebana, seruling dan kecrek.
Banyak bentuk atraksi yang dapat dilakukakan pemain, tergantung dari bahan-bahan yang mereka persiapkan sebelumnya . Bentuk-bentuk atraksi tersebut sebagian besar banyak mengundang detak jantung karena berkaitan dengan nyawa. Maka biasanya, sebelum memulai atraksi mereka melakukan ritual seperti doa dan zikir agar senantiasa terjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan. Beberapa bentuk atraksinya diantaranya:
1.      menusuk perut dengan gada,
2.      tombak atau senjata almadad tanpa luka;
3.      mengiris anggota tubuh dengan pisau atau golok;
4.      makan api;
5.      memasukkan jarum kawat ke dalam lidah,
6.      kulit pipi dan angggota tubuh lainnya sampai tebus tanpa mengeluarkan darah;
7. mengiris anggota tubuh sampai terluka dan mengeluarkan darah tapi dapat disembuhkan seketika itu juga hanya dengan mengusapnya;
8.      menyiram tubuh dengan air keras sampai pakaian yang dikenakan hancur lumat namun kulitnya tetap utuh.




‘Abah Barce’ sang tokoh debus


Tubagus Barce Banten atau Abah Barce adalah salah satu sosok spiritual debus yang  berasal dari Banten. Konon, beliau sanggup menyembuhkan berbagai penyakit yang tidak dapat disembuhkan dengan pengobatan dokter. Prestasi ‘abah barce’ tidak disangka-sangka telah sampai hingga luar negeri, seperti Amerika Serikat, Australia, Jerman, jepang, Malaysia, Spanyol dan Belanda. Salah satu prestasinya adalah gelar doktor kehormatan yang beliau dapat dari Universitas Amsterdam pada tahun 1985. Sejak mei 2003, beliau menjadi ketua perkumpulan paranormal indonesia cabang Banten kemudian ketua perkumpulan judo-karate-silat Banten serta sebagai pendiri Laskar Islam banten pada tahun 1999. Berdasarkan sejarah terciptanya debus yang mengatakan bahwa para pejuang dahulu menggunakan debus unuk melawan penjajah, abah barce menyatakan bahawa debus tidak ada kaitannya dengan dunia mistis atau magic, tidak seperti anggapan kebanyakan orag selama ini, karen magic  sama dengan syirik(menyekutukan Allah). Dalam artinya debus diperbolehkan apabila cara mendapatkan kekuatan dan kekebalan tidak menyimpang dari ajaran agama islam.

semoga bermanfaat yaaa.. ^^



No comments:

Post a Comment